Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) menentang keras 'anggaran siluman' sebesar Rp 12,1 triliun dalam APBD 2015. Dia menegaskan tidak akan berkompromi dengan apa yang diajukan DPRD.
"Saya sudah perintahkan tidak ada kompromi satu sen pun untuk memasukkan program yang Rp 12,1 triliun karena itu program nggak guna," tegas Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Jumat (6/3/2015).
Kini Ahok menunggu surat hasil evaluasi Kemendagri perihal APBD 2015. Mendagri Tjahjo Kumolo akan memberi keputusan pada Jumat (13/2) yang akan datang.
Kemudian, Pemprov akan membahas kembali dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI selama 7 hari. Jika tidak tercapai kesepakatan, maka Ahok akan menerbitkan Pergub untuk memakai angka APBD 2014.
Pria yang pernah menjadi Bupati Belitung Timur itu tidak takut jika harus terus berselisih paham dengan DPRD. Bahkan meski hubungan dengan legislatif tidak sehat, Ahok berkelakar akan tetap berniat maju dalam Pilgub selanjutnya.
"Pertanyaannya gimana kalau (DPRD) dendam kesumat sampai 2016-2017? Ya sama. Dia kampanye saja mulai sekarang jangan pilih Ahok lagi. Kan 2017 ada pilkada langsung, kalau saya terpilih ya sama lagi sampai 2019 pemilu," sambungnya sambil tertawa.
"Saya harus ikut dong (Pilgub 2017), sudah dicereng gitu, harus ikut lagi dong. Kita tes, kita lawan semua partai. Ini menarik untuk pelajaran politik," tutup Ahok.
"Saya sudah perintahkan tidak ada kompromi satu sen pun untuk memasukkan program yang Rp 12,1 triliun karena itu program nggak guna," tegas Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Jumat (6/3/2015).
Kini Ahok menunggu surat hasil evaluasi Kemendagri perihal APBD 2015. Mendagri Tjahjo Kumolo akan memberi keputusan pada Jumat (13/2) yang akan datang.
Kemudian, Pemprov akan membahas kembali dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI selama 7 hari. Jika tidak tercapai kesepakatan, maka Ahok akan menerbitkan Pergub untuk memakai angka APBD 2014.
Pria yang pernah menjadi Bupati Belitung Timur itu tidak takut jika harus terus berselisih paham dengan DPRD. Bahkan meski hubungan dengan legislatif tidak sehat, Ahok berkelakar akan tetap berniat maju dalam Pilgub selanjutnya.
"Pertanyaannya gimana kalau (DPRD) dendam kesumat sampai 2016-2017? Ya sama. Dia kampanye saja mulai sekarang jangan pilih Ahok lagi. Kan 2017 ada pilkada langsung, kalau saya terpilih ya sama lagi sampai 2019 pemilu," sambungnya sambil tertawa.
"Saya harus ikut dong (Pilgub 2017), sudah dicereng gitu, harus ikut lagi dong. Kita tes, kita lawan semua partai. Ini menarik untuk pelajaran politik," tutup Ahok.
0 comments:
Post a Comment